Demam "Pokemon Go" Landa Dunia...
Deskripsi
Demam Pokemon Go melanda dunia. Histeria Pokemon Go terjadi dimana - mana
Permaianan virtual yang menggunakan telepon pintar itu menjadi populer dalam waktu singkat di seluruh dunia
Ada sisi positif dan negatif yang bisa diambil dalam permaianan ini. Sisi positifnya, pada umumnya saat memainkan permainan virtual, si pemain hanya diam di tempat
Berbeda dengan permainan virtual ini, Pokemon Go "memaksa" si pemain untuk bergerak mengejar monster Pokemon Go.
Disamping itu, sisi negatifnya juga ada. Banyak orang memainkan Pokemon Go hanya berkonsentrasi pada layar smart phonenya tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Tidaklah heran, banyak berita bermunculan seperti pemain terjatuh ke dalam sungai, bertabrakan fisik dengan orang lain saat berjalan, bersepeda,serta mengendarai mobil untuk mengejar monster itu.
Di Negara Bosnia, pemerintahnya melarang warga Bosnia bermain Pokemon Go di sekitar ladang ranjau. Mereka yang memainkan Pokemon Go diminta menghindari area penuh ranjau yang belum meledak, sisa konflik 1990-an.
Seluruh warga Bosnia diminta untuk tidak melanggar larangan itu, menghormati tanda demarkasi ladang ranjau berbahaya, dan tidak masuk area yang tidak dikenal.
Saat ini Bosnia masih penuh dengan puluhan ribu ranjau yang ditanam saat perang 1992-1995.
Main di sinagoge
Di negara yang berbeda yakni Moskwa, Rusia, dilaporkan bahwa Federasi Komunitas Yahudi Rusia tidak keberatan jika orang-orang bermain Pokemon Go di sekitar sinagoge dan gedung-gedung kebudayaan lain sejauh tidak mengganggu jalannya ibadah.
"Kami tidak terlalu melihat ada masalah," kata juru bicara Federasi Komunitas Yahudi Rusia, Andrei Glotser.
"Biarkan mereka datang dan mencari serta berburu Pokemon, mungkin ada sesuatu yang bermanfaat dari permainan ini," tambah Gloster.
Permainan Pokemon Go memantik reaksi beragam dari berbagai kalangan
Bahkan bandara-bandara di Rusia dan sejumlah bank di Rusia telah mendukung Pokemon Go, sedangkan Gereja Ortodoks Rusia mengeluhkan permainan ini efeknya sangat merugikan Rusia.
Lain hal dengan negara Korea Selatan yang memblokir Google Maps di wilayahnya hanya menyisakan kota Sokcho yang bisa didatangi untuk bermain Pokemon Go.
Kota di wilayah Gangwon, bagian sebelah utara Korea Selatan dan berada di dekat perbatasan, memang tidak ada fasilitas militer.
Mengetahui bahwa di Sokcho diperbolehkan bermain Pokemon Go, warga pun berbondong-bondong berburu Pokemon Go di sana.
Bahkan, tidak banyak orang disana khususnya para buruh dan pekerja mengambil cuti hanya untuk berlibur ke Sokcho.
Hal ini dijadikan peluang emas untuk mendulang uang yang banyak oleh wali kota Sokcho untuk mempromosikan kotanya.
Restoran lokal, hotel, dan bisnis-bisnis terkait wisata mendulang untung dari histeria Pokemon Mania ini.
Sumber : KOMPAS.com